KOMPAS.com - Institut Kemandirian Dompet Dhuafa (IK-DD) membuka pelatihan “Digital Marketing dan Programming” bagi para remaja dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Pelatihan yang diikuti oleh 63 orang pemuda-pemudi dari berbagai penjuru Indonesia itu digelar di Aula Balai Rukun Warga (RW) 014, Komplek Islamic Village Kelapa Dua Tangerang, Sabtu (16/7/2022).
Direktur Institut Kemandirian Abdurrahman Usman mengatakan bahwa konsep dari pelatihan tersebut sudah disusun pihaknya dari 2019 lalu.
Namun, kata dia, program ini baru bisa terlaksana pada 2022 karena terhalang oleh pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah, sebanyak 50 pemuda dan 13 pemudi yang telah lolos tes bisa mengikuti pelatihan ini selama tiga bulan,” ujar Usman dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (21/7/2022).
Baca juga: Pemerintah Siapkan Pelatihan Jahit hingga Konstruksi untuk Warga Sekitar IKN
Selama mengikuti pelatihan, lanjut dia, seluruh peserta tidak dikenakan biaya sedikitpun alias gratis.
Usman menjelaskan, pada sesi pertama, Institut Kemandirian menyediakan tiga pilihan untuk pelatihan digital marketing dan programming.
Ketiga pilihan itu adalah Digital Marketing for UMKM, Digital Marketing for Professional Advertise, dan Programming. Pelatihan ini pun direncanakan akan terus berlanjut hingga sesi-sesi berikutnya.
“Hal ini untuk mewujudkan cita-cita Institut Kemandirian yang ingin berkontribusi atau menciptakan generasi muda emas yang mandiri dan siap pakai,” ucap Usman.
Pada kesempatan tersebut, Usman mengungkapkan bahwa program pelatihan yang digelar sesuai dengan visi-misi Institut Kemandirian.
Visi-misi yang dimaksud adalah memberikan kontribusi pembelajaran dan pendampingan kepada masyarakat sesuai dengan koor Institut Kemandirian, yaitu pelatihan diberikan pada usia produktif sekitar 19-35 tahun.
“Saat ini Indonesia membutuhkan 19 juta tenaga terampil di bidang digital dan marketing. Peluang ini tentunya jangan anak muda sia-siakan dan harus kami raih,” jelas Usman.
Usman menjelaskan bahwa Institut Kemandirian fokus terhadap tiga isu.
Pertama, isu kemiskinan. Kedua, isu pengangguran, dan ketiga isu usia produktif. Hal ini lantaran usia produktif akan menjadi cikal bakal untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) generasi muda Indonesia yang unggul dan mandiri di masa mendatang.
Baca juga: Generasi Muda Diajak Jadi Pengusaha Berorientasi Ekspor dengan Manfaatkan LPEI
“Mereka dari segi ekonomi boleh dikatakan kurang beruntung. Mereka yang kuliah tidak ada biaya dan untuk mendapatkan pekerjaan saja sulit, karena tidak mempunyai skill yang mumpuni,” paparnya.
Oleh karenanya, lanjut Usman, Institut Kemandirian hadir untuk memberikan ilmu yang bermanfaat kepada generasi muda Indonesia agar berdampak pada penurunan angka pengangguran di Indonesia.
Lebih lanjut, ia berharap, pihaknya dapat melahirkan para pengusaha atau generasi muda unggulan yang mumpuni dan tenaga siap pakai.
“Semoga dapat melahirkan calon-calon pengusaha dan SDM yang dapat memberikan manfaat untuk masyarakat Indonesia,” ucap Usman.
Sebagai informasi, Pembukaan pelatihan yang disertai seminar tentang digitalisasi itu juga dihadiri oleh General Manager Budaya dan Pendidikan Dompet Dhuafa Ustaz Herman Budianto serta perwakilan PT Rebach Internasional Mr Park Young Jun dan Mr Kim Tae Jong.
Hadir pula sebagai sejumlah pembicara, yaitu Chief Executive Officer (CEO) Smarteschool Rochim Ramadhani serta CEO PT Mastah Digital Indonesia Harseto.