KOMPAS.com – Dompet Dhuafa menggulirkan bantuan berupa Al Quran braille sebanyak 26 eksemplar kepada Forum Tunanetra Fisabilillah (Fortufis) di Masjid Al Mubarok, Kelurahan Rawamangun, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur (Jaktim), Sabtu (10/9/2022).
Bantuan Al Quran braille sendiri berasal dari para donatur Dompet Dhuafa sebagai upaya untuk mendukung semangat para tunanetra dalam membaca dan menghafal Al Quran.
Meski memiliki keterbatasan, para tunanetra tersebut tetap tekun untuk mengkaji dan mengamalkan isi kandungan dari kitab suci Al Quran.
Tim Divisi Layanan Dakwah Dompet Dhuafa Gita Fatmawati mengatakan, donasi Al Quran braille akan menjadi pembuka dari realisasi pihaknya dalam memberikan perhatian serta pendampingan kepada para tunanetra di komunitas Fortufis.
Baca juga: Kisah Suwandi, Dalang Tunanetra Asal Banyumas, Mencoba Bangkit Setelah Aset Habis untuk Berobat
Dompet Dhuafa, kata dia, akan terus mendukung kebutuhan dakwah yang diperlukan oleh para tunanetra untuk mendapatkan keberkahan dari Al Quran.
“Kami akan terus memberikan pendampingan kepada saudara-saudara tunanetra, khususnya yang ada di Fortufis,” ujar Gita dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Selasa (13/9/2022).
Pemberian Al Quran braille, lanjut dia, juga merupakan bentuk apresiasi Dompet Dhuafa kepada anggota Fortufis yang selalu bersemangat untuk mendapatkan keberkahan dari membaca dan mengamalkan kitab suci.
Baca juga: Pemkot Semarang Buat Kartu BRT Huruf Braille untuk Disabilitas, Diklaim Pertama di Indonesia
Sebagai penerima bantuan, para anggota Fortufis yang tersebar di berbagai wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) sangat antusias menghadiri kegiatan penyerahaan Al Quran braille.
Walaupun dengan keterbatasan yang ada, para anggota Fortufis tidak segan menggunakan kendaraan umum untuk menuju lokasi acara.
Hal ini pula yang dilakukan oleh salah satu anggota forum asal Meruya, Jakarta Barat (Jakbar), Ipit Rosadi (44). Dia menaiki Bus Transjakarta untuk menuju ke lokasi kegiatan.
Meski perjalanan yang ditempuh tidak mudah, pria yang akrab disapa Ipit itu mengaku senang bisa berkumpul dan bersilaturahmi bersama anggota Fortufis lainnya.
Apalagi, pihaknya juga mendapatkan Al Quran braille edisi cetakan terbaru dari Dompet Dhuafa.
Pada kesempatan tersebut, Ipit menceritakan bahwa dirinya sudah mengalami kebutaan saat duduk di bangku kelas 4 sekolah dasar (SD).
Baca juga: Mengenal Glaukoma, Tekanan di Dalam Mata yang Bisa Sebabkan Kebutaan
Sejak saat itu, penglihatannya kian menurun. Hal ini semakin diperparah dengan bola mata Ipit yang mengecil hingga membuat penglihatan pria paruh baya ini hilang sepenuhnya.
“Saya dulu bisa melihat. Namun, waktu kelas 4 SD, bola mata saya mulai mengecil sampai akhirnya tidak bisa melihat,” jelasnya.
Meski demikian, kondisi tersebut tidak menjadi penghalang bagi Ipit untuk terus bekerja dan beribadah.
“Ya awal-awal memang berat, tetapi sekarang sudah kembali semangat. Apalagi setelah lahirnya Fortufis ini jadi lebih bersemangat melakukan banyak aktivitas. Ya, salah satunya membaca Al Quran ini,” tutur Ipit.
Baca juga: Bolehkah Shalat Sambil Membuka dan Membaca Al Quran?
Sementara itu, Ketua Fortufis Erwin berharap, bantuan Al Quran braille dapat menjadi penyemangat bagi komunitas dan seluruh anggotanya untuk tidak berputus asa mendapatkan pahala Ilahi.
“Saya atas nama pribadi dan seluruh anggota Fortufis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dompet Dhuafa dan seluruh donator,” jelasnya.
Erwin juga berharap, ke depannya akan ada kolaborAksi lainnya dalam memberikan pelatihan membaca Al Quran braille kepada penyandang tunanetra.
Baca juga: Kisah Aulia, Siswi Penyandang Tunanetra Raih Cita-cita Masuk UGM
Sebab, kata dia, tidak mudah dalam membaca Al Quran braille. Selain itu juga tidak banyak orang menguasai cara membaca Al Quran braille.
“Semoga Dompet Dhuafa bisa menjadi jembatan bagi kami mendapatkan pembimbing tersebut,” ucap Erwin.