KOMPAS.com – Dompet Dhuafa berkolaborasi bersama Tokopedia menghibahkan bantuan berupa Al Quran braille kepada para santri di Pesantren Disabilitas Generasi Qurani atau Pesantren Tunanetra di Cianjur, Jawa Barat (Jabar).
Salah satu penerima bantuan Al Quran braille, Muhammad Ivan Zidan atau yang akrab disapa Ivan mengaku kolaborasi keduanya itu telah membantu dirinya dalam menghafal Al Quran.
“Terima kasih Dompet Dhuafa dan Tokopedia dengan bantuan Al Qurannya, mudah-mudahan ini bermanfaat untuk kami semua,” ujar Ivan dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Jumat (28/10/2022).
Sebagai informasi, Ivan adalah seorang disabilitas tunanetra dan anak sulung dari dua bersaudara yang telah bersekolah di Pesantren Disabilitas Generasi Qurani sejak 2021.
Baca juga: Dompet Dhuafa Memperluas Literasi Wakaf Melalui Wakaferse
Ivan bercerita dirinya dapat bersekolah disitu berawal dari Sang Ibu yang mencari pesantren khusus untuk disabilitas dan pada akhirnya menemukan di Cianjur.
“Sudah mencari di sekitar Kudus, tapi tidak ada. Alhamdulillah ketemu di daerah Cianjur dan langsung daftar lewat online. Meskipun jauh, tapi tidak apa-apa sambil menuntut ilmu,” cerita Ivan.
Ivan menjelaskan, awal dia belajar tidak langsung menggunakan Al Quran, tetapi dengan mendengarkan MP3 atau murrotal.
“Baru-baru ini menggunakan Al Quran braille pemberian dari Dompet Dhuafa dan Tokopedia,” jelas Ivan.
Ivan yang sudah memiliki hafalan sebanyak 15 juz setengah ini mengaku, sudah mempelajari Al Quran sejak umur enam tahun atau tepatnya sejak duduk di bangku kelas satu sekolah dasar (SD).
Baca juga: Dompet Dhuafa Gandeng KBMB Buka Layanan Kesehatan untuk Puluhan Deportan dari Malaysia
Ia mengatakan kegiatannya di pesantrenlah yang membuatnya jadi cepat untuk menghafal Al Quran.
“Setelah subuh, kegiatan saya di pesantren adalah menghafal Al Quran. Setelah itu lanjut sarapan pagi dan kemudian sekolah formal khusus sekolah luar biasa (SLB)," kata dia.
"Setelahnya saya mendapatkan pelajaran dari pesantren dan dilanjutkan dengan sholat dzuhur. Lalu setelah itu disambung dengan istirahat sampai ashar dan mengikuti ekstrakurikuler,” ujar siswa yang berasal dari Kudus tersebut.
Tak hanya menghafal Al Quran, Ivan mengaku sedang belajar bersholawat. Kesenangannya bersholawat itu yang membawanya hingga bisa menghafal banyak sholawat.
“Biasanya saya akan belajar sholawat dengan mendengar lantunan sholawat dari para guru-guru di pesantren,” kata Ivan.