KOMPAS.com – Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa Sulawesi Utara (Sulut) mengerahkan tim respons bencana untuk memberikan bantuan penanganan banjir dan longsor yang melanda Kota Manado, Sulawesi Utara, Senin (30/1/2023).
Beberapa bantuan yang diberikan oleh tim DMC Dompet Dhuafa, yakni pos hangat yang berada di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Istiqomah, Jalan Bailang Raya Nomor 54, Kelurahan Bailang, Kecamatan Bunaken, lalu di Kelurahan Mahawu, Kecamatan Tuminting, dan di wilayah Kelurahan Cempaka, Kecamatan Bunaken Darat, Kota Manado.
Selain itu, tim juga membuka dapur umum di Wisma Mualaf, Kelurahan Molas, Kecamatan Bunaken, lalu di Kantor Dompet Dhuafa Sulawesi Utara, dan di Kelurahan Mahawu, Kecamatan Tuminting.
Salah satu relawan penanggulangan bencana DMC Dompet Dhuafa Fadli mengatakan beberapa dapur umum tersebut hadir untuk mendistribusikan makanan siap saji ke beberapa titik yang terdampak, salah satunya di Kelurahan Paal Dua.
Baca juga: Pada Jakhumfest 2023, Dompet Dhuafa Perkenalkan Mobile Podcast Bertamasya
“Kami sedang berada di Kelurahaan Paal Dua untuk mendistribusikan makanan siap saji yang telah disiapkan di dapur umum milik DMC Dompet Dhuafa,” ungkap Fadli dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Rabu (1/2/2023).
Tak hanya itu, tim DMC Dompet Dhuafa juga turut membantu aksi bersih fasilitas umum. Salah satunya fasilitas umum yang berada di Ponpes Darul Istiqomah.
Sebagai informasi, Kota Manado sempat diterjang bencana banjir dan tanah longsor pada Jumat (27/1/2023) yang mengakibatkan 400 rumah di 34 desa atau kelurahan dan 9 kecamatan terendam air..
Banjir dengan tinggi muka air berkisar antara 80-300 centimeter (cm) itu telah berdampak kepada 3.013 kepala keluarga (KK) atau 9.382 jiwa dan merenggut satu korban jiwa.
Baca juga: BPKH bersama Dompet Dhuafa Bagikan 250 Kitchen Kit untuk Penyintas Gempa Cianjur
“Jadi kemarin hujan mulai turun dari jam 17.00 Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA) dan naiknya air mulai di pukul 05.00 WITA,” ujar salah satu penyintas di lokasi terdampak Kelurahaan Paal Dua.
Sementara itu, peristiwa tanah longsor juga telah mengakibatkan 53 unit rumah dan satu tempat ibadah rusak.
Bencana tersebut pun telah menelan empat korban jiwa, satu luka berat, dan dua lainnya luka ringan.
Total ada 63 KK di beberapa titik di 22 desa/kelurahan dan tujuh kecamatan yang terdampak bencana tanah longsor.
Adapun bencana banjir dan tanah longsor telah memaksa 1.021 jiwa mengungsi di beberapa titik, yakni di Kecamatan Tikala sebanyak 209 jiwa, Kecamatan Paal Dua (261 jiwa), Kecamatan Tuminting (50 jiwa), Kecamatan Singkil (460 jiwa), dan Kecamatan Wenang (41 jiwa).
Pemerintah Kota (Pemkot) Manado pun telah menetapkan status keadaan darurat dengan nomor 27/KEP/B.06/BPBD/2023 tertanggal 27 Januari 2023.
Dalam surat keputusan yang ditandatangani oleh Wali Kota (Walkot) Manado Andrei Angouw itu telah ditetapkan periode status keadaan darurat sejak tanggal 27 Januari 2023 hingga 2 Februari 2023.