KOMPAS.com – Dompet Dhuafa menerima kunjungan dari 35 mahasiswa dan mahasiswi Chuo University Tokyo, Senin (30/1/2023). Mereka singgah di kawasan Zona Madina Dompet Dhuafa, tepatnya di Aula Lembaga Pengembangan Insani (LPI) Dompet Dhuafa, Parung, Bogor, Jawa Barat.
Kunjungan yang disambut sejumlah pihak dari Dompet Dhuafa itu dimulai dengan pengenalan lembaga filantropi ini dan seluk-beluk pengelolaan dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ziswaf).
Sejumlah pihak yang dimaksud adalah General Manager (GM) Komunikasi Dompet Dhuafa Udi Tri Kurniawan, GM PKC Dompet Dhuafa, Kepala LPI Dompet Dhuafa beserta jajarannya.
GM Komunikasi Dompet Dhuafa Dian Mulyadi mengaku bangga pihaknya dapat menjadi sarana studi lintas negara dan lintas agama.
"Kami ucapkan selamat datang kepada para mahasiswa Chuo University Tokyo di kawasan Zona Madina Dompet Dhuafa. Ini merupakan miniatur dari ragam kebaikan masyarakat untuk memberdayakan sesama," jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (1/2/2023).
Dalam Zona Madina Dompet Dhuafa, lanjut dia, ada program pendidikan, kesehatan, dakwah, dan budaya, serta pengembangan ekonomi masyarakat kecil dan menengah. Program ini bergulir dari dana zakat, infak, sedekah dan wakaf (ziswaf) masyarakat.
Untuk diketahui, para mahasiswa Chuo University dari pagi hingga sore menapaki miniatur program pemberdayaan berbasis dana ziswaf di kawasan Zona Madina.
Acara tersebut diawali dengan paparan kelembagaan dan tour di LPI. Kemudian, tour berlanjut ke Rumah Sakit (RS) Rumah Sehat Terpadu (RST) Dompet Dhuafa yang disambut langsung Ketua Yayasan RST Ismail A Said dan Direktur RST Muhammad Zakaria.
Baca juga: Jokowi Ceritakan Pengalaman saat Pertama Hadapi Pandemi: Saya Gagap dan Bingung...
Setelah itu, mahasiswa Chuo University mengikuti sesi lanjutan, yaitu bertukar pengalaman dengan mahasiswa Sekolah Tinggi Islam Al-Mukmin (STIM) Budi Bakti.
Selain bertukar pengalaman, para mahasiswa dalam sesi diskusi juga bertanya seputar program, pengembangan, penghimpunan donasi, menjalin relasi dengan pemerintah secara profesional.
Acara tersebut kemudian ditutup dengan mengelilingi kawasan wisata, serta pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Zona Madina.
Perwakilan Chuo University Hisanori Kato mengatakan, tujuan pihaknya membawa mahasiswa ke Zona Madina Dompet Dhuafa untuk mengenal lebih jauh tentang agama Islam di Indonesia.
Baca juga: Sains dan Pemuda sebagai Masa Depan Islam
"Karena agama Islam masih sangat asing bagi masyarakat Jepang seperti murid-murid saya. Senang sekali bisa berkunjung di kegiatan Dompet Dhuafa. Karena dari sini bisa melihat banyak orang mampu dan peduli terhadap orang lain,” ucapnya.
Dari kunjungan tersebut, Kato berharap, anak didiknya sebagai generasi muda Jepang dapat menyampaikan apa yang telah dipelajari dari kegiatan itu kepada masyarakat Jepang.
“Sehingga stereotip Islam dapat dihancurkan dan terpenting lagi dapat mengubah paradigma masyarakat Jepang terhadap Islam," jelas Kato kepada tim Dompet Dhuafa.