KOMPAS.com - Dompet Dhuafa terus berkomitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pertanian, khususnya perkebunan kopi.
Paling baru, Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan (Sulsel) melaksanakan Hulu Trip Pemberdayaan Kopi di Desa Kahayya, Bulukumba, Sulsel pada 30 Agustus hingga 1 September 2024.
Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Sulsel Pandu Heru Satrio mengatakan, Hulutrip adalah kegiatan Dompet Dhuafa Sulsel yang menjadi aktivitas publikasi kepada donatur, mitra strategis, dan masyarakat pada umumnya.
“Ini adalah publikasi bahwa dengan berzakat di Dompet Dhuafa Sulsel, dampaknya bukan hanya untuk mustahik semata, tetapi ada nilai pemberdayaan terhadap masyarakat yang terkandung di dalamnya,” ujarnya dalam siaran persnya, Rabu (4/9/2024).
Pandu berharap, kegiatan itu dapat menjadi sarana untuk menjaga kepercayaan donatur terhadap pengelolaan zakat di Dompet Dhuafa dengan melihat langsung wujud pendistribusian dana zakat, salah satunya di Desa Kahayya.
Baca juga: Tingkatkan Kualitas Ibadah dan Pendidikan, Dompet Dhuafa dan BPKH Bangun Fasilitas Umum di Depok
Dalam kegiatan itu, Dompet Dhuafa Sulsel berkolaborasi dengan dua sosok inspiratif. Pertama, Chiki Fawzi, seorang musisi dan influencer yang juga aktif dalam kegiatan sosial.
Kedua, key opinion leader (KOL) asal Makassar sekaligus volunter Dompet Dhuafa Sulsel, Daeng Uki, yang juga aktif dalam kegiatan sosial dan dakwah.
Kehadiran mereka membawa energi positif dan meningkatkan semangat para peserta dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.
Peserta Hulu Trip kali ini terdiri dari berbagai mitra strategis Dompet Dhuafa, termasuk perwakilan media, relawan, donatur, influencer, dan komunitas.
Kehadiran para mitra strategis ini tidak hanya untuk melihat langsung proses pemberdayaan yang dilakukan, tetapi juga bentuk dukungan nyata terhadap upaya Dompet Dhuafa dalam membangun kemandirian ekonomi masyarakat desa.
Baca juga: Meriahkan HUT Ke-79 RI lewat 5 Pilar Program, Dompet Dhuafa Gelar Merdeka Fun Charity 2024
Selama tiga hari, peserta Hulu Trip diajak untuk terlibat langsung dalam berbagai kegiatan, termasuk pengenalan proses budidaya kopi, pemetikan biji kopi, hingga cara pengolahan kopi yang baik dan benar.
Selain itu, terdapat pula sesi diskusi dan knowledge sharing bersama para petani kopi setempat, yang bertujuan memperkenalkan kepada para peserta terkait aktivitas Dompet Dhuafa di Kahayya.
Kegiatan itu juga diisi dengan pendampingan dan pembinaan petani kopi dalam hal meningkatkan pemahaman tentang pentingnya menjaga kualitas kopi dan keberlanjutan lingkungan.
Pada kesempatan itu, Chiki Fawzi yang sejak 2015 menjadi super volunter Dompet Dhuafa mengatakan, kopi Kahayya adalah salah satu potensi besar di Bulukumba.
Menurutnya, kopi tersebut bisa bersaing dengan kopi-kopi terkenal lainnya di Indonesia, seperti kopi Solok Sirukam hingga Aceh di bawah pendampingan Dompet Dhuafa.
Baca juga: Dompet Dhuafa Berpeluang Terima Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis dari LPDP
Dengan demikian, donatur tidak lagi khawatir karena zakat mereka dikelola sedemikian rupa. Hal ini karena Dompet Dhuafa melakukannya melalui pemberdayaan dengan metode zakat produktif.
“Saya salah satu pencinta dan loyal customer kopi Kahayya. Saya sangat speechless ketika memasuki Desa Kahayya. Saya enggak nyangka bisa ke daerah hulu kopi yang selama ini saya konsumsi,” katanya.
Anak dari Ikang Fawzi itu mengatakan, dia melihat langsung Dompet Dhuafa mendampingi para petani dengan begitu cermat selama berada di Kahayya.
“Pendampingan itu mulai dari proses panen, pengelolaan pasca panen, pemeliharaan, dan pemasaran kopi sehingga menghasilkan kopi yang enak dan nilai jual yang bisa bersaing,” jelasnya.
Adapun kegiatan itu juga merupakan bagian dari program pemberdayaan ekonomi berbasis kopi yang dilakukan Dompet Dhuafa Sulsel.
Program itu bertujuan meningkatkan taraf hidup petani kopi lokal dan mengenalkan produk kopi khas Kahayya ke pasar yang lebih luas.
Baca juga: Dompet Dhuafa dan BPBD Riau Tangani Karhutla, Ini 6 Poin Kerja Samanya
Daeng Uki menyebutkan, proses pengolahan kopi harus dilakukan dengan baik dan cermat. Hal ini agar kopi yang dihasilkan mendapatkan nilai jual yang tinggi sehingga petani kopi dapat merasakan manfaat dari komoditi yang mereka punya.
“Jangan heran kalau kopi yang berkualitas dan enak itu mahal karena pengelolaannya juga tidak mudah,” ungkap Uki yang juga panglima suporter Persatuan Sepakbola Makassar (PSM) itu.
Uki juga mengapresiasi gerakan pemberdayaan yang dilakukan Dompet Dhuafa.
“Saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada dompet dhuafa atas dedikasinya mendampingi para petani kopi kita sehingga mereka dapat terus mempertahankan kualitas kopi yang mereka punya,” katanya.
Sementara itu, mitra Dompet Dhuafa, Ririn dari Lazuna Indonesia, berterima kasih kepada Dompet Dhuafa karena diundang dalam Hulu Trip yang dikemas berkesan.
“Semoga kolaborasi Dompet Dhuafa dan Lazuna Indonesia terus terjalin dengan baik dan kami dari Lazuna Indonesia akan terus mendorong Dompet Dhuafa untuk memberikan lebih banyak lagi manfaat kepada masyarakat,” ujarnya.
Baca juga: Rela Jual Motor Demi ABD Anak Semata Wayang, Keluarga Ini Dapat Bantuan dari Dompet Dhuafa
Acara Hulu Trip itu juga dirangkaikan dengan agenda tahunan di Bulukumba bernama Senandung Kopi Kahayya yang digagas salah satu local hero Dompet Dhuafa di Bulukumba.
Kegiatan itu adalah salah satu upaya untuk terus menjaga dan melestarikan budaya masyarakat Kahayya.