KOMPAS.com - Sebagai lembaga filantropi Islam yang gencar menyuarakan kemanusiaan bagi Palestina, Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan Titimangsa menggelar teater musikal bertajuk “Tanah yang Terpenjara, Lantangkan Suara untuk Palestina”.
Sajian teater musikal tersebut untuk mengajak seluruh masyarakat terus menyerukan gerakan kemanusiaan untuk Palestina.
Direktur Mobilisasi Sumberdaya Yayasan Dompet Dhuafa Republika Etika Setiawanti mengatakan, Dompet Dhuafa sebagai lembaga kemanusiaan memiliki kewajiban untuk terus menyuarakan kemerdekaan bagi Palestina.
“Kami tidak ingin suara kemanusiaan tenggelam, kami ingin memanggil jiwa-jiwa ini untuk terus bersatu padu dalam kemanusiaan,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (23/9/2024).
Dia mengatakan itu dalam konferensi pers bersama para aktor dan pengelola Teater Titimangsa di Kawasan Cikini, Jakarta, Rabu (18/9/2024).
Etika mengatakan, melalui teater dan musikal dari Titimangsa, Dompet Dhuafa berharap menyuarakan kemanusiaan dan kemerdekaan Palestina sehingga dapat merangkul seluruh lapisan masyarakat.
Dia menambahkan, Dompet Dhuafa bersama lintas kemanusiaan yang tergabung dalam Indonesia Humanitarian Alliances (IHA) juga terus mendorong bantuan-bantuan dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat Palestina.
“Bantuan, seperti medical point, ratusan tenda, tebar hewan kurban, makanan siap saji, generator hingga kebutuhan pangan dan obat-obatan lainnya yang sudah terdistribusikan sebelumnya,” jelas Etika.
Pada kesempatan itu, Founder Titimangsa Happy Salma mengungkapkan, budaya menjadi jembatan dan ruang menyuarakan kemanusiaan.
Oleh karena itu, kehadiran teater dan musikal diharapkan dapat mendorong ruang-ruang diskusi dan pemikiran tentang arti kemanusiaan, khususnya bagi Palestina.
Happy menjelaskan, penyelenggaraan tersebut juga ingin mengajak sebanyak-banyaknya masyarakat untuk datang.
Dengan begitu, teater dan musikal itu dapat mendorong pemikiran masyarakat tentang arti kemanusiaan.
Baca juga: Dompet Dhuafa gelar FGD Peran Agama dan Budaya dalam Pemberdayaan
Teater musikal Tanah yang Terpenjara itu diharapkan dapat memenuhi pemikiran masyarakat dengan diskusi dan beragam perbincangan terkait Palestina.
"Saya ingin masyarakat berbondong-bondong untuk sama-sama merasakan kepedulian yang sama akan arti kemanusiaan,” harapnya.
Adapun Teater Musikal Tanah yang Terpenjara akan menceritakan kisah rakyat palestina di dalam gaza, yang tenang meski berada dalam penjara terbesar di dunia.
Teater itu dinarasikan Happy Salma dan dibalut dalam alunan musik dari lagu-lagu para musisi yang berkolaborasi bersama Dompet Dhuafa.
Gelaran tersebut juga akan menampilkan puisi-puisi dalam konsep musikalisasi puisi yang dikumpulkan Dompet Dhuafa dari sekolah, komunitas, dan masyarakat umum yang mengirimkan karyanya.
Puisi yang terkumpul akan menjadi buku ilustrasi, yang diluncurkan pada malam teater musikal tersebut.
Baca juga: Lewat Hulu Trip Pemberdayaan Kopi, Dompet Dhuafa Sulsel Ajak Peserta Kenali Budidaya Kopi
Kemudian buku tersebut bisa didapatkan dengan berdonasi melalui dompet Dhuafa.
Kolaborasi Dompet Dhuafa dan Titimangsa itu melengkapi serangkain aksi kemanusiaan untuk Palestina yang selama ini bergulir.
Sebelum era 2000, Dompet Dhuafa sudah memulai respons kemanusiaan untuk Palestina, seperti food bank, peternakan kelinci, dukungan kebutuhan obat-obatan dan medis, pakain hangat untuk musim dingin.
Dompet Dhuafa juga menghadirkan bantuan armada ambulans hingga pendirian klinik medical point untuk melayani kebutuhan layanan kesehatan rakyat Palestina di masa krisis seperti sekarang.
Counsellor Palestina di Indonesia Muamar Milhim mengatakan, banyak fasilitas umum, mulai dari rumah sakit, tempat ibadah, sekolah maupun bangunan lain yang mengalami kerusakan parah akibat genosida yang terjadi.
Tidak hanya itu, pemberitaan baik media televisi, dan radio selalu memberitakan peristiwa tersebut ke kancah dunia agar masyarakat tahu apa yang terjadi di Palestina.
“Kami membutuhkan terus dukungan dari berbagai dunia, termasuk negara-negara islam, khususnya Indonesia dalam upaya kemerdekaan negara kami serta terciptanya damai di negara kami," katanya.
Baca juga: Tingkatkan Kualitas Ibadah dan Pendidikan, Dompet Dhuafa dan BPKH Bangun Fasilitas Umum di Depok
Sementara itu, perwakilan dari IHA Syamsul Ardiansyah berharap, isu kemanusiaan di Palestina dapat terus digencarkan.
“Kepedulian besar bagi Palestina terus diupayakan termasuk dari semua lembaga kemanusiaan yang berada di Indonesia,” ujarmya.
Penggiat sosial media dan super volunteer Dompet Dhuafa Chiki Fawzi mengatakan, gaung isu kemanusiaan di Palestina yang terus didorong kini membuat banyak masyarakat dunia mengenali isu ini.
“Saya berharap, seruan ini tidak menghilang begitu saja, terus ada hingga penjajahan hapus di bumi Palestina,” ungkapnya.
Masyarakat yang ingin mendapatkan tiket teater musikal tersebut, dapat membelinya melalui website titimangsa.com.
Tiket tersebut dijual dalam tiga kategori dan hasil penjualan tiketnya akan disalurkan sebagai bantuan kemanusiaan untuk Palestina melalui Dompet Dhuafa.
Penulis naskah perwakilan dari Titimangsa Aziz Azthar menjelaskan, pembelian tiket bisa melalui laman titimangsa.com.
Baca juga: Dompet Dhuafa Berpeluang Terima Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis dari LPDP
Harga tiket teater musikal Titimangsa dijual dalam tiga kategori, yaitu mulai dari Rp 300.000, Rp 400.000, dan Rp 500.000.
“Semua dalam pertunjukan yang sama, hanya posisi tempat duduk saja yang membedakannya," ungkapnya.
Meskipun bantuan dari Dompet Dhuafa dan berbagai pihak terus mengalir, hal itu belum seberapa jika dibandingkan dengan kegigihan rakyat Palestina dalam menjaga tanah kelahirannya.
Mereka masih terus membutuhkan dukungan semua pihak. Mari terus lantangkan suara untuk Palestina. Satu suaramu akan menggem bersama salam gerakan kemanusiaan.