KOMPAS.com - Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) bekerja sama dengan berbagai komunitas lingkungan berhasil mengadakan aksi tukar sampah plastik dengan bibit pohon di Car Free Day Kota Pekanbaru, Minggu (22/9/2024).
Acara tersebut menjadi salah satu langkah konkret Dompet Dhuafa dalam menjaga lingkungan dan melawan perubahan iklim.
Kegiatan yang bertema "Bumiku, Tanggung Jawabku" diadakan untuk memperingati Hari Ozon Sedunia yang ke-37 yang jatuh pada 16 September.
Dalam acara tersebut, ribuan botol plastik berhasil dikumpulkan dan ditukarkan dengan 1.000 bibit pohon beragam jenis, seperti durian, jengkol, matoa, pulai, dan mahoni.
Baca juga: Transformasi Sampah Jadi Seni, Boneka Wayang Golek dari Tempurung Kelapa Berlubang
Selain itu, sampah plastik lain, seperti kemasan makanan, kantong plastik, dan sedotan, juga ditukar dengan barang ramah lingkungan seperti totebag atau tumbler.
Antusiasme masyarakat menunjukkan kesadaran yang semakin meningkat tentang pentingnya mengurangi plastik sekali pakai.
Koordinator DDV Riau, Nurul, merasa senang bisa berkontribusi dalam pelestarian lingkungan, terutama di momen Hari Ozon Sedunia.
“Aksi tukar sampah menjadi bibit pohon ini merupakan salah satu bentuk nyata kepedulian kami terhadap bumi,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (26/9/2024).
Baca juga: Bukan Satelit, Ini Benda Buatan Manusia yang Letaknya Terjauh dari Bumi
Nurul menyebut bahwa aksi tersebut juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi dalam perubahan iklim.
Menurutnya, banyak yang belum menyadari bahwa sampah plastik berkontribusi terhadap penipisan lapisan ozon melalui emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkannya.
“Emisi gas rumah kaca ini tidak hanya merusak lapisan ozon, tetapi juga menyebabkan pemanasan global yang mengakibatkan peningkatan suhu bumi dan cuaca yang semakin panas,” ucap Nurul.
Bibit-bibit pohon yang telah ditukarkan kemudian ditanam di berbagai lokasi subur, seperti kebun, ruang hijau perkotaan, sekolah, dan pekarangan rumah.
Baca juga: Seberapa Praktis Honda Sensing BR-V N7X Edition di Jalur Perkotaan?
Penanaman dilakukan secara massal dengan melibatkan peserta aksi dan masyarakat setempat, diharapkan kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa kepedulian terhadap lingkungan.
Setelah penanaman, DDV Riau dan mitra-mitranya berencana untuk memantau pertumbuhan pohon secara berkala.
Selain itu, mereka akan rutin mengadakan kegiatan edukasi lingkungan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan.
Aksi tukar sampah plastik menjadi bibit pohon ini menunjukkan bahwa setiap orang dapat berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan, di mana pun dan kapan pun.
Baca juga: Jalankan Program Pelestarian Lingkungan, Djarum Foundation Libatkan 10.500 Mahasiswa
Dengan semangat gotong royong, lingkungan yang lebih bersih, hijau, dan berkelanjutan dapat tercipta bagi generasi mendatang.
Menurut data dari NASA, perubahan iklim menjadi isu yang mendesak. Rata-rata suhu global telah naik sekitar derajat celsius sejak akhir 1800-an, dengan tahun 2020 menjadi salah satu tahun terpanas yang tercatat.
World Meteorological Organization (WMO) melaporkan bahwa peningkatan permukaan air laut telah mencapai 15-20 centimeter (cm) sejak 1900, dan IPCC memprediksi akan ada kenaikan lagi hingga 26-82 cm pada 2100.
Dampak lain seperti badai, kebakaran hutan, dan banjir yang semakin sering terjadi juga mengakibatkan kerugian ekonomi dan penderitaan manusia yang besar.
Baca juga: Potensi Kerugian Ekonomi Besar, Indef Dorong RPMK Tembakau Dibatalkan
Selain itu, keanekaragaman hayati juga terancam, dengan 1 juta spesies diperkirakan menghadapi kepunahan akibat aktivitas manusia, termasuk perubahan iklim.
Selain itu, menurut data dari NOAA, terumbu karang yang menopang seperempat dari semua spesies laut juga mengalami pemutihan massal akibat kenaikan suhu laut. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan karena terumbu karang merupakan habitat penting bagi banyak makhluk laut.
Oleh karena itu, sangat penting bagi individu, organisasi, dan pemerintah untuk bekerja sama dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, beralih ke sumber energi terbarukan, serta melindungi ekosistem alam.
Baca juga: Alasan Wisata Alam Jadi Favorit Saat Saat Libur Panjang, Tempat Lari dari Penatnya Kota
Dengan pentingnya langkah-langkah nyata, DDV Riau bersama berbagai komunitas menyelenggarakan aksi penukaran sampah plastik menjadi bibit pohon sebagai bentuk kontribusi terhadap lingkungan.
Organisasi yang terlibat dalam aksi tersebut, seperti Badan Koordinasi Intra Mahasiswa (BKIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Riau (UNRI), YES Indonesia, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (IAT) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (SUSKA) Riau.
Selain itu, Forum Indonesia Muda (FIM) Pekanbaru, Air Resources and Environmental Law Studies (AIRELS) Universitas Islam Riau (UIR), dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Indragiri Rokan, juga menyatakan penolakan terhadap segala bentuk pencemaran lingkungan. Mereka semua berkomitmen untuk menjaga bumi dari kerusakan.
Baca juga: Earth Day Festival 2024, CEDRS PresUniv dan NSCMI Ingatkan Menjaga Bumi dengan Nilai Kemanusiaan
Aksi tersebut mendapat respon positif dari masyarakat, yang sangat antusias berpartisipasi. Melalui kegiatan ini, DDV Riau berharap bisa mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan berperan aktif dalam menghadapi perubahan iklim.
Dengan langkah sederhana, seperti mengurangi penggunaan plastik dan menanam pohon, setiap individu dapat berkontribusi menjaga bumi bagi generasi mendatang.