KOMPAS.com - Dompet Dhuafa melalui Dapur Keliling (Darling) Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM), Disaster Management Center (DMC), dan Dompet Dhuafa Jawa Barat membuka layanan minuman hangat di Posko Pengungsian Lapangsari, Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari sejak Kamis (19/9/2024).
Suhu pada malam itu menunjukkan 14 derajat celcius. Para relawan dan penyintas menutupi diri dengan pakaian hangat seperti jaket, selimut, bahkan sarung untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat.
Selain minuman hangat, Dompet Dhuafa juga berencana mendirikan dapur umum di posko pengungsian lainnya serta mendistribusikan kasur, selimut, dan perlengkapan lainnya, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak.
Person in charge (PIC) Penanganan Gempa Jawa Barat DMC Dompet Dhuafa Taqi Falsafati mengatakan, pihaknya melihat suhu di malam hari cukup ekstrim, yakni mencapai 14 derajat Celsius.
“Untuk itu, kami berupaya menyediakan minuman hangat agar para pengungsi tetap merasa nyaman dan terhindar dari hipotermia,” ungkapnya dalam siaran pers, Kamis (26/9/2024).
Taqi mengatakan, sejak 19 September kemarin, Dompet Dhuafa sudah bergerak untuk menghadirkan Dapur Keliling sebagai Pos Hangat.
Baca juga: Dompet Dhuafa dan Titimangsa Gelar Teater Musikal untuk Palestina “Tanah Yang Terpenjara”
“Rencananya, kami akan hadirkan setidaknya hingga dua pekan ke depan dan bisa diperpanjang," jelasnya.
Pada kesempatan itu, ratusan porsi minuman hangat seperti teh, kopi, dan susu pun disajikan untuk mereka yang terdampak cuaca dingin.
"Alhamdulillah, adanya bantuan ini sangat berarti bagi kami. Minuman hangat ini membuat kami merasa lebih tenang dan hangat," ungkap salah seorang pengungsi, Ibu Ani.
Adapun suhu udara yang terlalu dingin tanpa penanganan dan pencegahan yang tepat dapat mengakibatkan paru-paru basah atau yang biasa disebut pneumonia.
Kekhawatiran juga muncul atas datangnya penyakit lain yang mematikan akibat suhu udara dingin, yaitu hipotermia.
"Alhamdulillah ada yang hangat-hangat," imbuh salah satu penyintas saat menuangkan air hangat ke gelasnya.
Hingga kini, data dampak kerusakan gempa yang didapatkan tim Dompet Dhuafa adalah dua rumah rusak ringan di Kecamatan Cililin dan Kecamatan Cihampelas.
Baca juga: Kebaikan Bersama, Dompet Dhuafa Bagikan Makanan untuk Masyarakat Pra-Sejahtera
Di samping itu, ada sebanyak 204 rumah terdampak di Kecamatan Pasirwangi, Kecamatan Tarogong Kaler, dan Kecamatan Sukaresmi.
Kemudian, ada sebanyak 656 rumah terdampak yang tersebar di Kecamatan Kertasari, Kecamatan Pangalengan, Kecamatan Pacet, Kecamatan Arjasari, Kecamatan Pameungpeuk, Kecamatan Ibun, dan Kecamatan Rancaekek.
Total kerusakan akibat gempa ini tercatat sebanyak 861 rumah terdampak, 24 fasilitas pendidikan terdampak, ?40 tempat ibadah terdampak, ?5 fasilitas kesehatan terdampak, dan 20 fasum terdampak.
Pemerintah sudah mengeluarkan edaran bahwa masa tanggap darurat berlangsung hingga 1 Oktober 2024 mendatang.
Saat ini, tim DMC Dompet Dhuafa sudah berhasil membuka Pos Relawan yang beralamat di Jalan Raya Pacet 29, Desa Sukapura, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Sahabat baik yang ingin membantu meringankan beban para pengungsi dapat menyalurkan bantuannya di alamat tersebut atau melalui digital.dompetdhuafa.org/donasi/indonesiasiapsiaga.
Mari kita doakan agar masyarakat Kabupaten Bandung tetap kuat serta segera pulih.