KOMPAS.com — Tidak ada kata terlambat untuk berubah dan meraih sukses. Mungkin kalimat ini cocok untuk menggambarkan kisah hidup Amid (37).
Seorang petani di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, ini mana pernah menyangka kalau dirinya bisa menjadi petani, apalagi dahulu ia pernah terjerumus dalam dunia narkoba.
“Dahulu sempat saya masuk ke dunia kelam, memakai narkoba karena terbawa pergaulan. Akibatnya hidup saya berantakan, istri dan anak menjadi tidak terurus. Orangtua pun malu menganggap saya anak,” kata dia di Lembang, Jumat (6/9/2019), seperti dalam rilisnya.
Namun, kata Amid, berkat orangtua, istri, dan anak, dirinya kembali bersemangat untuk bangkit. Saat itu, ia pun berusaha untuk tidak menyusahkan hidup mereka.
“Saya nyesel dan tobat. Cukup saya saja yang pernah begini. Anak cucu keturunan saya jangan sampai seperti saya,” ujar Amid dengan suara bergetar seraya mata berlinang.
Selepas Amid bebas dari cengkeraman narkoba, ia berhadapan dengan sulitnya mencari nafkah, apalagi ia hanya lulusan sekolah dasar (SD) sehingga sulit mendapatkan pekerjaan.
Alhasil Amid bersedia melakukan pekerjaan apa pun selagi halal, dari menjaga lapak orang di pasar, buruh serabutan, buruh tani, hingga buruh pasang tenda.
Namun, penghasilan Amid yang tak menentu dan kecil belum bisa memberikan kehidupan layak bagi keluarganya. Rezeki pun akhirnya datang di akhir pada 2017.
Saat itu, Amid diajak temannya untuk mendaftar menjadi petani binaan program Desa Tani Dompet Dhuafa Jawa Barat di Kampung Areng, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Melalui program itu, Amid diterima menjadi petani binaan bersama 11 petani lain. Selama 2 tahun, Amid dan petani lain mendapatkan pendampingan dan dukungan modal.
Dompet Dhuafa Jabar menyewakan tanah milik pihak ketiga seluas 1,2 hektar selama dua tahun untuk dikelola para penerima manfaat. Selain itu, mereka akan mendapatkan bantuan produksi pertanian, seperti bibit, pupuk, dan obat.
“Alhamdulillah sekarang hidup saya setidaknya lebih baik. Saya punya keterampilan dan ilmu tentang dunia tani. Lebih penting lagi saya bisa nyekolahin anak,” kata Amid bersyukur.
Perubahan yang terjadi pada Amid tersebut merupakan bukti bahwa dana zakat yang dikelola Dompet Duafa didayagunakan untuk pemberdayaan banyak orang.
Hasilnya pun bisa menolong mereka untuk bangkit dari keterpurukan dan hidup lebih baik lagi.