KOMPAS.com - Memiliki keterbatasan fisik tak membuat Nurseha (34) hanya berdiam diri saja di rumah.
Alih-alih bermuram durja meratapi nasib karena terlahir dengan kelainan fisik di salah satu kakinya, Nurseha memilih bekerja sebagai marketing di sebuah perusahaan.
Berbekal setumpuk kertas dan pulpen, Nurseha menjemput rezeki. Ia menuju Jakarta dari kediamannya di Depok untuk berkeliling melakukan riset pasar dengan mewawancarai orang yang ditemuinya.
“Saya mewawancara setiap orang yang melihat iklan suatu produk. Sebelumnya bekerja di sini, saya jualan nasi uduk keliling,” ujar Nurseha.
Baca juga: Peringati Hari Kesehatan Mental Sedunia, Dompet Dhuafa Ajak Pasien Gangguan Jiwa Bertamasya
Nurseha bercerita, pekerjaan yang digelutinya saat ini tidak mudah. Terkadang, sejumlah orang yang ditemuinya tak mau memenuhi permintaannya untuk diwawancara.
"Ada yang menolak, ada juga yang menerima. Saya harus tebal-tebal hati, positif saja pikirannya. Kadang ketika saya wawancara lewat telepon pun juga mengalami hal sama,” ungkap Nurseha.
Semangat menjalani pahitnya hidup, lanjut Nurseha, ia dapatkan dari nasihat dari sang nenek yang sudah tiada.
“Nenek yang selalu bilang kalau hidup cuma sebentar. Setiap ada kesedihan dan kesusahan pasti ada jalan,” terang Nurseha.
Baca juga: Dompet Dhuafa Berikan Bantuan bagi Para Pelaku UKM di Cirebon
Nasihat dari sang nenek rupanya terbukti, berkat semangat pantang menyerah Nuseha, dirinya terpilih menjadi salah satu penerima manfaat dari program Disabilitas Mandiri.
Sebagai informasi, program ini merupakan kolaborasi Dompet Dhuafa dan Sariayu Martha Tilaar.
Brand Manager Sariayu Martha Tilaar, Sabtya Sukma, mengatakan dana bantuan berasal dari hasil penjualan salah satu produk Sariayu Martha Tilaar.
“Jadi bantuan ini hasil akumulasi penjualan produk kami. Setiap pembelian satu produk, Rp 1.000 akan didonasikan,” ujar Sabtya sesuai keterangan rilis yang Kompas.com terima, Rabu (16/10/2019).
Saat menerima dana bantuan tersebut, Nurseha mengaku akan memakainya untuk memulai bisnis baru sembari tetap melanjutkan pekerjaannya.
“Kemarin aku belanjain etalase, voucher pulsa, aksesoris smartphone, dan sebagian untuk bayar sekolah anak," kata dia.