KOMPAS.com - Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika Ahmad Juwaini memaparkan empat amanat penting yang menjadi landasan perjuangan Dompet Dhuafa.
Keempat hal tersebut, kata dia, sejalan tujuan Negara Indonesia berdasarkan Undang-undang Dasar (UUD) 1945.
“Pertama, kami berkomitmen melindungi segenap bangsa Indonesia melalui program kemanusiaan dan tanggap bencana,” ujar Ahmad dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (27/8/2024).
Pernyataan tersebut disampaikan Ahmad selaku inspektur upacara dalam kegiatan upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI) di Kawasan Zona Madina, Parung, Bogor, Sabtu (17/08/2024).
Baca juga: HUT ke-12, AirNav Indonesia Dukung Konservasi Penyu
Ia mengungkapkan bahwa Dompet Dhuafa aktif terlibat dalam berbagai upaya tanggap bencana di seluruh Indonesia.
Menurut Ahmad, bantuan darurat, pemulihan pasca-bencana, dan rehabilitasi korban merupakan bukti nyata komitmen Dompet Dhuafa dalam melindungi segenap bangsa Indonesia.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa amanat kedua yaitu memajukan kesejahteraan umum melalui berbagai program pemberdayaan ekonomi dan sosial.
"Dalam konteks ini, Dompet Dhuafa melaksanakan berbagai program pemberdayaan ekonomi, seperti pemberian modal usaha bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), pelatihan keterampilan, serta pengembangan sektor pertanian dan peternakan. Kami menyebut pendekatan ini sebagai pemberdayaan berbasis Philanthropreunership,” jelas Ahmad.
Baca juga: MEC dan Binus University: AI dan Digital Marketing Kunci Pendekatan ke Konsumen
Ia mengungkapkan bahwa amanat penting selanjutnya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Dompet Dhuafa, sebut Ahmad, telah banyak memberikan beasiswa kepada siswa-siswa yang membutuhkan.
“Selain itu, kami juga mendirikan sekolah di daerah-daerah terpencil dan menyelenggarakan program pelatihan serta pengembangan SDM,” ucapnya.
Adapun amanat terakhir, yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Baca juga: Filipina Sebut China Pengganggu Terbesar Perdamaian di ASEAN, Apa Alasannya?
Ahmad menyebutkan bahwa amanat tersebut diwujudkan melalui program-program kemanusiaan global.
Selain berfokus di dalam negeri, sebut dia, Dompet Dhuafa juga terlibat dalam program bantuan kemanusiaan di berbagai negara yang membutuhkan, seperti bantuan untuk pengungsi, korban perang, dan bencana di berbagai belahan dunia.
“Keterlibatan dalam kegiatan kemanusiaan global ini menunjukkan kontribusi Dompet Dhuafa dalam mendukung ketertiban dunia sesuai dengan prinsip kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945,” imbuhnya Ahmad.
Baca juga: Tanggapi Manuver DPR, Pakar: UUD 1945 Larang Putusan MK Dianulir oleh UU
Sebelumnya, Ahmad menyampaikan bahwa Dompet Dhuafa dengan semangat kemerdekaan yang telah ada sejak dulu, berkomitmen untuk membantu masyarakat yang masih terjebak dalam kemiskinan melalui berbagai program.
Komitmen tersebut, kata dia, merupakan bagian dari usaha Dompet Dhuafa untuk meneruskan perjuangan kemerdekaan Indonesia.
“Tujuh puluh sembilan tahun yang lalu, para pahlawan kita dengan berani memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini dari penjajahan. Kemerdekaan yang kita nikmati sekarang adalah hasil dari pengorbanan jiwa dan raga mereka,” ujar Ahmad.
“Oleh karena itu, tugas kita saat ini adalah meneruskan perjuangan mereka dengan cara yang berbeda. Bagi kami di Dompet Dhuafa, hal itu dilakukan melalui program-program pemberdayaan yang mendukung kesejahteraan para dhuafa,” sambungnya.
Baca juga: Ekonomi Makin Menantang, BTPN Syariah Dorong Pemberdayaan Segmen Ultra Mikro
Program-program tersebut merupakan salah satu upaya Dompet Dhuafa dalam mendukung pemerintah mengatasi berbagai masalah seperti ketimpangan sosial, ekonomi, ketidakmerataan kualitas pendidikan, korupsi, dan isu lingkungan.
Menurutnya, berbagai permasalahan tersebut dapat menghambat potensi Indonesia, yang akan mengalami bonus demografi dalam enam tahun mendatang.
Di samping itu, pertumbuhan ekonomi dan teknologi digital yang terus meningkat memberikan Indonesia peluang untuk menjadi pusat inovasi di Asia Tenggara, bahkan dunia.
Baca juga: Inovasi Kuliner Mbak Ita di PHRI Vaganza, Spageti Bola Ikan Lele untuk Cegah Stunting
Sebagai informasi, dalam kegiatan upayan tersebut, para peserta yang merupakan perwakilan dari setiap bidang Dompet Dhuafa serta para Mitra Pengelola Program (MPP), mengenakan pakaian tradisional berwarna-warni.
Di barisan depan, berdiri tegak memimpin upacara seorang perempuan yang mengenakan baju adat dari Sumatera Barat (Sumbar), yakni Cici Kurniasih.
Cici adalah Direktur Sekolah Al Syukro Universal, salah satu sekolah berbasis wakaf yang dikelola oleh Dompet Dhuafa.
Baca juga: Dompet Dhuafa Raih Penghargaan Juara 1 Lembaga Ziswaf Unggulan dari BI
Keterlibatan Cici sebagai pemimpin upacara menunjukkan bahwa perempuan juga bisa menjadi pemimpin. Ini mencerminkan komitmen Dompet Dhuafa untuk memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk berperan dalam berbagai posisi.
Sebagai informasi, dalam upacara tersebut, juga hadir Inisiator dan Ketua Pembina Dompet Dhuafa Parni Hadi, Ketua Pengurus MPP Pendidikan Asep Hendriana, Ketua Pengurus MPP Bidang Sosial dan Kemanusiaan Ahmad Sonhaji, Ketua Pengurus MPP Bidang Ekonomi Anna Rahmawati, Ketua STIM Budi Bakti Rina Fatimah, Pengurus MPP Bidang Kesehatan Iwan Ridwan, Direktur Yankes RST Rima.
Di akhir rangkaian acara peringatan, segenap insan Dompet Dhuafa dan para peserta upacara melakukan penanaman pohon kebaikan.
Baca juga: Apa Saja yang Termasuk Kebaikan Sistem Ekonomi Terpusat?
Aksi tersebut dipimpin langsung oleh Parni Hadi, yang mengibaratkan Dompet Dhuafa sebagai sebuah pohon kebaikan sebagaimana tercantum dalam Al-Quran Surah Ibrahim Ayat 24-25.
Pohon tersebut digambarkan memiliki akar yang kuat menjalar ke bumi, cabang yang menjulang ke langit, dan buah yang bermanfaat bagi banyak orang sepanjang musim.