KOMPAS.com – Pimpinan Dompet Dhuafa Riau Ali Bastoni mengatakan, korupsi lekat dengan kemiskinan. Maka, perjuangan melawan korupsi adalah perjuangan melawan kemiskinan di sumber permasalahan utama.
“Kami meyakini jika korupsi hilang dari negeri ini, pasti tidak ada kemiskinan lagi dan rakyat akan sejahtera,” kata Ali seperti dalam keterangan tertulis, Selasa (12/10/2019).
Dompet Dhuafa sebagai satu-satunya lembaga filantropi yang fokus dengan isu korupsi memiliki program Pusat Belajar Anti Korupsi (PBAK).
Bertepatan dengan Hari Antikorupsi Sedunia, PBAK dan Dompet Dhuafa mengadakan Festival Muda Melawan Korupsi.
Baca juga: 4 Kasus Korupsi dengan Kerugian Negara Mencapai Triliunan Rupiah
Acara yang digelar di area car free day Pekanbaru, Minggu (8/12/2019) tersebut, mendapat banyak simpati dari masyarakat.
Dalam acara tersebut, panitia Festival Muda Melawan Korupsi yang berasal dari relawan Dompet Dhuafa Riau dan berbagai komunitas mahasiswa serta pemuda tak hanya menyediakan hiburan musik, flashmob, puisi, dan orasi, tetapi juga edukasi.
Direktur PBAK Ridwan Affan mengatakan, tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk edukasi dan kampanye antikorupsi. PBAK ingin membangun komunitas masyarakat muda antikorupsi di Riau.
Terdapat juga booth foto dan pesan untuk koruptor sebagai ruang bagi masyarakat menyampaikan aspirasi dan kekesalannya pada korupsi.
Baca juga: BPS Ingatkan Persepsi Anti-Korupsi Masyakarat Indonesia Menurun
Affan pun menjelaskan alasan dipilihnya Kota Riau sebagai tempat pelaksanaan kegiatan. Ini karena Riau memiliki banyak permasalahan korupsi dan permasalahan lain, seperti asap dan kebakaran hutan dan lahan.
Menurut Affan, banyaknya permasalahan tersebut tidak diimbangi dengan gerakan antikorupsi yang masif.
“PBAK ingin hadir di sini setidaknya untuk membangun gerakan antikorupsi di masyarakat dan anak muda,” kata Affan.
Salah satu peserta dan komunitas yang hadir dalam acara tersebut, Ismi, mengatakan, dirinya sangat senang bisa berkumpul dengan komunitas lain untuk membahas korupsi dan mencari solusinya.
Baca juga: Usai Karhutla, Riau Bersiap Hadapi Banjir dan Langsor
Ia juga senang akan adanya booth-booth edukatif dan pemberian merchandise serta doorprize yang dibagikan kepada masyarakat.
“Sekarang saya dan teman-teman bisa mengajak masyarakat melawan korupsi bersama. Semoga gerakan ini terus berkembang menjadi gerakan antikorupsi yang lebih besar,” kata Ismi.
Di pengujung acara, masyarakat Riau dan komunitas yang hadir melakukan deklarasi untuk bersama melawan korupsi.