KOMPAS.com -Tak seperti remaja seusia, Linggas bangun pagi dan menyambut sang Ibu yang baru pulang dari membeli sayur di pasar. Ia lalu mempersiapkan meja, menata semua sayur dan bahan lainnya untuk dijual di depan rumahnya.
Namun, siapa sangka, Linggas, remaja yang sehari-hari membantu ibunya berjualan sayur ini bisa kuliah di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berkat Beasiswa Youth Ekselensia Scholarship (YES) dari program pendidikan Dompet Dhuafa.
“Beasiswa YES sangat merubah diri saya, yang awalnya pemalu jadi lebih percaya diri dan lebih berani tampil di depan umum. YES selalu terbaik. Jika di kehidupan lain ada YES lagi, aku pasti ikut,” tutur Linggas, penerima manfaat beasiswa YES, di Jawa Timur, seperti dalam siaran persnya, Senin (9/1/2025).
Linggas merupakan alumni siswa SMAN 16 Surabaya dan juga merupakan alumni beasiswa YES Dompet Dhuafa, yang sudah resmi diterima ITS.
Baca juga: Dompet Dhuafa Terjunkan Tim Medis untuk Massa Aksi di Jakarta hingga Madiun
Linggas bercerita pada awalnya, ia memiliki cita-cita menjadi arsitek, tapi setelah dulu selalu diajak sang ayah melihat pekerjaan di proyek, ia juga ingin bekerja di proyek, seperti pertambangan. Itulah asalan mengapa ia berkuliah di Jurusan Geomatika ITS.
“Almarhum Ayah bercita-cita anaknya ada yang berkuliah di ITS, karena melanjutkan cita-citanya yang sempat berkuliah di ITS tetapi tidak sampai selesai," kata Linggas.
"Dulu selalu ada sosok ayah yang selalu mendukung Linggas saat belajar. Meskipun orangtua kurang secara finansial, tapi selalu mengusahakan untuk mendukung Linggas. Tentunya Linggas juga sayang sekali sama ibu,” ucap Linggas dengan matanya berkaca-kaca.
Perjuangan Linggas tidak hanya soal menuntut ilmu, tetapi juga membantu sang Ibu di tengah kesibukannya.
Ia juga bercerita, ketika Ayah sudah meninggal, dahulu Ibu awalnya berjualan gorengan, tetapi karena hasilnya yang didapat kurang mencukupi, akhirnya ibu berjualan sayur.
Sang Ibu berjualan sayur di rumah dari pukul 04.45-08.00 WIB. Setelah itu, akan menjajakan sayurnya menggunakan motor keliling sampai pukul 12.30 WIB.
Linggas mengatakan, Ibunya sangat bahagia ketika mengetahui dirinya diterima di ITS. Ibu berpesan agar rajin belajar, terkun beribadah dan mendoakan agar kelak Linggas bisa berkembang dan meniti karir di ITS untuk masa depannya.
Namun bukan tanpa perjuangan Linggas mendapatkan Beasiswa YES. Ia bercerita di tengah keterbatasan finansial keluarga dan kesibukannya membantu ibu, diirnya tetap menuntaskan tuas dari sekolah walau sampai jam 03.00 pagi
Tak jarang. Linggas juga mengikuti perlombaan, salah satunya lomba vokasi di Universitas Airlangga dan meraih juara satu.
Adapun awal mula Linggas mengenal Beasiswa YES Batch 3 di Surabaya karena diajak temannya mengikuti seleksi YES.
Awalnya Linggas tidak banyak berharap untuk diterima pada program ini, tetapi berkat usaha gigih dan setelah melewati banyak tes, ia ternyata lulus menjadi salah satu penerima manfaat program YES Batch 3.
Linggas sendiri setelah mengikuti Program YES merasa lebih percaya diri dan juga produktif.
“Terima kasih untuk YES Dompet Dhuafa karena telah memilih Linggas menjadi salah satu penerima manfaat YES, mungkin tanpa YES, Linggas bukan apa apa. Terima kasih Dompet Dhuafa semoga linggas nanti bisa menjadi donatur Dompet Dhuafa.
"Buat adik-adik yang sedang belajar di YES, semangat terus, karena di YES tidak hanya belajar untuk UTBK, tapi kalian belajar banyak hal dan juga volunteer, teman teman dan mentornya juga keren-keren,” ungkapnya.
Untuk diketahui, Program Beasiswa YES dijalankan selama 12 bulan. Pelaksanaan program ini berfokus pada Quranic Mentorship, Leadership Booster dan Campus Prepared.
Selama 12 bulan para penerima manfaat mendapatkan uang saku perbulan, belajar bersama, fasilitas buku Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), buku self development, focus group discussion (FGD), book sharing, mendatangkan tokoh/alumni YES, hafalan juz 30, hafalan 24 hadits pilihan dan juga kegiatan volunteer.
Baca juga: Pengalaman “Top Markotop” Alumni Program YES di Amerika, Apa yang Didapat?
Program YES di Jawa Timur sudah berlangsung selama empat tahun. Selain mendukung lolos perguruan tinggi negeri (PTN), Program YES juga mendampingi para penerima manfaat untuk bisa mendapatkan beasiswa saat berkuliah.
“Mentor program YES baik sekali dalam membimbing, terima kasih saya ucapkan, semoga juga bisa terus lancar dalam membimbing adik-adik YES,” harap Ibu Linggas,