KOMPAS.com – Dompet Dhuafa kembali menggelar acara rutin tahunan Youth for Peace Camp 2019 dengan tujuan menghubungkan anak muda di seluruh dunia untuk memberdayakan perempuan, khususnya pasca-konflik atau pemulihan
Ketua acara Youth for Peace Camp 2019 Rama Adi Wibowo menyebutkan gelaran ini ada untuk meningkatkan peran pemuda.
"Gelaran ini hadir untuk meningkatkan kesadaran pemuda sehubungan dengan pentingnya peran mereka dalam membangun perdamaian,” ungkap Rama, melalui keterangan tertulisnya, Selasa (10/12/2019).
Tak hanya itu, lanjut Rama, gelaran ini juga menjalankan program-program pemberdayaan dengan partisipasi aktif perempuan.
Termasuk mengembangkan jaringan pemuda internasional sebagai agen perdamaian.
Baca juga: Dompet Dhuafa akan Didik Napi Jadi Entrepreneur
Youth for Peace Camp 2019 diadakan untuk membangun dan meningkatkan kapasitas pemuda. Caranya adalah dengan menciptakan proyek sosial di negara mereka sendiri, khususnya di sektor pemberdayaan perempuan.
Acara yang digelar dari 6 -12 Desember 2019 di Ruang Nagoya, Hotel Kuretakeso Kemang, Jakarta Selatan, bertemakan 'What Can Women Do in Peace Building?’.
Selain membicarakan pemberdayaan perempuan, acara tersebut digelar agar peserta mampu mendiskusikan dan menyelesaikan masalah.
Kemudian juga untuk membuat proyek yang berdampak sosial di tempat atau negara mereka sendiri.
Perlu diketahui, peserta Youth for Peace Camp 2019 adalah 20 aktivis muda berusia antara 20-35 tahun dari berbagai belahan dunia.
Mereka berasal dari negara Peru, Qatar, Uzbekistan, Bangladesh, Thailand, Cambodia, Myanmar, UAE, dan Indonesia.
General Manager Advokasi Dompet Dhuafa Haryo Mojopahit memaparkan rangkaian acara Youth for Peace Camp 2019 akan terdiri dari beberapa bagian.
"Acara dibagi menjadi tiga seminar dan tiga lokakarya tentang perempuan dalam pembangunan perdamaian, dan membuat organisasi sosial berbasis masyarakat," kata Haryo.
Baca juga: Ingin Dana Ziswaf Bermanfaat Bagi Mahasiswa, Dompet Dhuafa Gandeng Perguruan Tinggi
Ia menjelaskan para peserta akan mendapatkan beberapa workshop tentang mengembangkan proyek berkelanjutan, manajemen proyek pengembangan profesional, dan mendapatkan pendanaan berkelanjutan.
Hadir sebagai pembicara seminar dalam acara tersebut, yaitu Protection Associate of UNHCR Indonesia Hendrik Therik, Manager Lingkungan dan Keuangan Mikro Syariah Dompet Dhuafa Syamsul Ardiansyah.
Ada pula Ratih Pusparini yang menjadi Penjaga Perdamaian PBB di Suriah, Kongo, dan Libanon, dan banyak lainnya.
Baca juga: RI dan Afganistan Bahas Pemberdayaan Perempuan untuk Perdamaian
Perlu diketahui, dalam rangkaian acara tersebut juga akan dilakukan peluncuran Aliansi Strategis Luar Negeri Dompet Dhuafa oleh Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Nasyith Majidi.