KOMPAS.com – Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Novrizal Tahar mengatakan, produksi sampah harian Indonesia mencapai 80.000 ton.
Jumlah tersebut paling banyak ditemui di Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, dan kota-kota besar lainnya.
Terkait fenomena tersebut, bertepatan dengan Hari Relawan Sedunia, Dompet Dhuafa menggelar Internasional Volunteer Day Camp (IVD) 2019, di PCP Trawas, Mojokerto, Jawa Timur.
Pada gelaran tersebut, 150 relawan Dompet Dhuafa dipanggil mengikuti inkubasi menjadi Environmental Warriorrs, pada 13 hingga 15 Desember 2019.
Baca juga: Jika Dirangkai, Produksi Sampah Sedotan Plastik Indonesia Jaraknya dari Jakarta ke Meksiko
Output dari kegiatan tersebut adalah para relawan diminta menciptakan proyek sosial bagi kelestarian lingkungan di daerah asalnya masing-masing.
Di akhir kegiatan, para relawan melakukan penanaman 500 pohon dan aksi clean up, di lereng Gunung Penanggungan.
“Sebelum penutupan, kami melakukan sumpah deklarasi komitmen menjaga lingkungan dan tidak nyampah. Gunung Penanggungan saksinya,” kata relawan asal Makassar Sutami, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Atas terselenggaranya kegiatan tersebut Novrizal berharap, relawan Dompet Dhuafa dapat menjadi duta zero waste di lingkungannya masing-masing.
Baca juga: Komunitas Zero Waste Nusantara, Berbagi Gaya Hidup Minim Sampah
“Perlu langkah-langkah antisipasi yang serius. Kita harus mengubah visi dengan mengelola sampah dari hulu,” kata Novrizal, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Sementara itu, Manajer Lingkungan Dompet Dhuafa Syamsul Ardiansyah mengatakan, polusi plastik harus diatasi dengan melibatkan seluruh pihak.
Ia menambahkan, polusi plastik juga harus diatasi dengan cara yang inovatif karena tidak dipungkiri, manusia tidak akan lepas dari sampah.
“Bentuknya berupa inovasi sosial yang memadukan strategi penanggulangan sampah dengan social enterprise, serta strategi-strategi yang bisa membuat semua elemen menghadirkan dampak signifikan,” kata Syamsul.