KOMPAS.com – Para siswa SMART Ekselensia Dompet Dhuafa memiliki aktivitas yang berbeda dengan sekolah lain.
Guna melatih kedisiplinan, mereka tidak boleh keluar sekolah dan asrama, serta tidak boleh membawa alat komunikasi dan elektronik.
Aktivitas mereka layaknya seperti santri di pondok pesantren. Dengan waktu belajar sampai sore, aktivitas mereka baru longgar usai shalat ashar hingga menjelang maghrib tiba.
Baca juga: Delegasi 2 Negara Ini Ingin Program Dompet Dhuafa Diterapkan di Banyak Negara
Lalu, apa saja aktivitas siswa SMART di luar kegiatan belajar mengajar? Ini dia selengkapnya:
1 Shalat ashar berjamaah di masjid
Tinggal di asrama membuat siswa SMART tidak hanya dituntut shalat tepat waktu. Mereka juga wajib shalat berjamaah di masjid.
Setelah shalat, imam memandu mereka untuk wirid bersama. Muadzin, imam, dan khotbah singkat pun sudah dijadwal selama seminggu.
Hal tersebut tentu membuat SMART sekilas mirip pesantren. Siswa yang tidak tertib pun akan dijatuhi sanksi.
2 Belajar
Tak hanya belajar selama kegiatan belajar-mengajar. Siswa SMART terus belajar di luar kelas. Belajar saat bermain tetap mereka lakukan.
Salah satu alasannya adalah mereka belum sepenuhnya memahami penjelasan guru atau belum sempat mencatat seluruh materi.
Oleh karena itu, tidak jarang terlihat beberapa siswa menyalin catatan temannya yang lebih lengkap dan berusaha memahaminya.
3 Mengaji
Usai shalat berjamaah, beberapa siswa tidak langsung pergi. Mereka menetap di dalam masjid dan mulai membaca Alquran.
Beberapa siswa pun tak hanya membacanya saja, melainkan men-tahsin bacaan yang sudah dikuasai.
4 Membaca di perpustakaan
Siswa SMART juga gemar berkunjung ke perpustakaan. Di sana mereka membaca buku untuk memperoleh pengetahuan yang tidak didapat di dalam kelas.
Mereka juga membaca buku-buku ringan seperti komik, novel, dan ensiklopedia sebagai sarana hiburan dan belajar.
Baca juga: Dompet Dhuafa dan Kabupaten Magetan Berkolaborasi Berantas Kemiskinan
“Saya datang ke perpustakaan untuk mengisi waktu sore,” ujar siswa SMART kelas 4 IPA asal Sumatera Barat, Abdullah Azzam dalam keterangan tertulis (18/12/2019).
5 Berolahraga
Sebagian besar siswa laki-laki SMART menjadikan olahraga sebagai pilihan aktivitas di sore hari.
Banyak olahraga yang mereka mainkan seperti futsal, basket, voli, atau bulu tangkis. Mereka juga bisa melakukan pull up, push up, atau sit up.
6 Berkebun
Para siswa tidak hanya belajar teori di kelas. Mereka juga berkesempatan untuk berkebun melalui media tanam hidroponik dan sebagai alternatif mengisi waktu luang.
“Kita diajari dari mulai menanam sampai penjualan. Biasanya hasil panen kami jual ke guru-guru dan pegawai sekolah,” ujar siswa kelas 1 bernama Bilal.
Ia melanjutkan, tidak semua siswa bisa dengan bebas mengelola kebun karena siswa harus bergabung dengan kelompok.
“Yang tergabung dalam kelompok hanya 30 siswa saja. Mereka diatur untuk secara bergiliran mengelola kebun,” imbuh Bilal yang merupakan salah satu anggota kelompok.
7 Mencuci
Hidup di asrama memang erat hubungannya dengan kemandirian. Para siswa harus melakukan segala sesuatu sendiri, salah satunya adalah mencuci pakaian.
Meski di tengah kegiatan yang padat, tak ada alasan bagi mereka untuk tidak mencuci pakaiannya sendiri.
Kegiatan ini biasanya dilakukan setelah subuh atau sebelum berangkat sekolah dan usai ashar atau sebelum tiba waktu maghrib.